Makalah Budaya Organisasi


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setiap organisasi mempunyai budayanya masing-masing yang menjadi ciri khas suatu organisasi. Budaya sebuah organisasi memegang peranan yang cukup penting dalam organisasi tersebut karena budaya yang baik akan dapat memberikan kenyamanan yang kemudian menunjang peningkatan kinerja anggotanya. Sebaliknya, budaya organisasi yang kurang baik atau yang kurang sesuai dengan pribadi anggotanya akan memicu penurunan kinerja setiap anggota.
Hasil gambar untuk Budaya gambarDewasa ini banyak perusahaan yang mengubah budayanya agar dapat menunjang kemajuan perusahaan tersebut. Hal ini semakin membuktikan bahwa budaya suatu organisasi dapat sedemikian mempengaruhi sebuah organisasi. Keberlangsungan suatu organisasipun sedikit-banyak terpengaruh oleh budaya organisasi. Sebagai contoh, budaya nepotisme di suatu organisasi atau perusahaan sudah tentu akan mengantarkan organisasi atau perusahaan tersebut ke gerbang kehancuran. Bagaimana tidak, dengan merekrut orang-orang yang hanya satu ras saja atau satu keluarga dalam perusahaan tersebut tanpa merujuk pada prestasi, kredibilitas, kemampuan serta kesetiaan pada perusahaan sudah pasti akan menurunkan kualitas suatu perusahaan yang lama kelamaan akan tersingkir oleh perusahaan lain yang lebih merekrut karyawan dengan kualitas yang baik tanpa melihat ras, agama atau warna kulit.
Namun, dalam hal menciptakan serta menumbuhkan sebuah budaya organisasi tidak hanya bertitik tumpu pada kenyamanan anggota saja. Ada banyak faktor-faktor lain yang harus diperhatikan. Diperlukan pemikiran yang matang untuk dapat menciptakan dan menumbuh-kembangkan budaya yang akan dapat berdampak baik perusahaan.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu Definisi Budaya Organisasi ?
2.      Apa saja Karakteristik Budaya Organisasi ?
3.      Apa saja Bentuk Budaya Organisasi ?
4.      Bagaimana Nilai Dominan dan sub Budaya Organisasi ?
5.      Apa saja Ciri-ciri Budaya Organisasi ?
C.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui Definisi Budaya Organisasi
2.      Untuk mengetahui Karakteristik Budaya Organisasi
3.      Untuk mengetahui Bentuk Budaya Organisasi
4.      Untuk mengetahui Nilai Dominan dan sub Budaya Organisasi
5.      Untuk mengetahui ciri-ciri Budaya Organisasi

 BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Budaya Organisasi
1.      Robert G. Owens
Budaya adalah suatu sistem pembagian nilai dan kepercayaan yang terinteraksi dengan orang dalam suatu organisasi, struktur organisasi, dan sistem kontrol yang menghasilkan norma prilaku.
2.      Edgar H. Sehein
Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh karena itu diajarkan diwariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan, dan merasakan terkait dengan masalah-masalah tersebut.
3.      J. R. Sehermerhorn
Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
4.      Chester J. Bernard
Organisasi adalah kerjasama dua orang atau lebih, suatu sistem dari aktivitas-aktivitas atau kekuatan-kekuatan perorangan yang dikoordinasikan secara sadar.
Jadi budaya organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait seperti diatas.
Menurut Phithi Sithi Amnuai budaya organiasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi,kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masa integrasi internal.
B.     Karakteritik Budaya Organisasi
Substansi atau akar budaya organisasi adalah karakteristik inti yang mengindikasikan ciri-ciri, sifat-sifat, unsur-unsur, atau elemen-elemen yang melekat pada budaya organisasi.
Victor Tan mengidentifikasi beberapa karakteristik budaya organisasi, yaitu:
1.      Individual initiative (tanggung jawab, kebebasan dan ketidak tergantungan yang dimiliki individu)
2.      Risk tolerance (pekerja didorong mengambil resiko, menjadi agresif dan inovatif)
3.      Direction (kemampuan organisasi menciptakan sasaran yang jelas dan menetapkan target kinerja)
4.  Integration (setiap unit dalam organisasi didorong untuk bekerja dengan cara terkoordinasi)
5.   Management support (tersedia bantuan, dan dukungan untuk bawahannya)
6.    Control (jumlah aturan, ketentuan, dan pengawasan langsung terhadap perilaku karyawan)
7.      Identity (identitas)
8.      Reward system (didasarkan pada relatif kinerja)
9.      Conflict tolerance (konflik dan kritikan secara terbuka)
10.  Communication pattern (pola komunikasi dibatasi pada kewenangan hierarki formal)
C.     Bentuk Budaya Organisasi
Jeff Catwright (1999:11) membagi empat bentuk budaya yang dipandang sebagai siklus budaya, yaitu:
a.      Monoculture; individu atau kelompok berfikir sama sesuai dengan norma budaya yang sama, dicirikan ekstrem (fanatik dan fundamentalik)
b.   Superordinate Culture; sub kultur terkoordinasi (setiap individu bergerak dengan keyakinan dan nilai-nilai, gagasan dan sudut pandang sendiri, namun bekerja dalam satu organisasi dan semu termotivasi). Superordinate culture merupakan bentuk ideal budaya organisasi. Perbedaan budaya menjadi akibat pemisahan dan konflik atau sumber vitalitas, kreativitas, dan energi.
c.       Divisive Culture; bentuk ini memecah belah karena setiap individu memiliki agenda dan tujuan sendiri. Dalam model ini, organisasi ditarik kearah yang berbeda. Gejala budaya ini adalah vandalisme, kejahatan, inefisiensi dan kekacauan.
d.      Disjunctive Culture; diindikasikan dengan pemecahan organisasi secara eksplosif atau menjadi unit budaya individual.
D.    Nilai Dominan dan Sub Budaya Organisasi
Budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi atau dengan kata lain, budaya adalah sebuah sistem makna bersama. Karena itu, harapan yang dibangun dari sini adalah bahwa individu-individu yang memiliki latar belakang yang berbeda atau berada di tingkatan yang tidak sama dalam organisasi akan memahami budaya organisasi dengan pengertian yang serupa.
Sebagian besar organisasi memiliki budaya dominan dan banyak subbudaya. Sebuah budaya dominan mengungkapkan nilai-nilai inti yang dimiliki bersama oleh mayoritas anggota organisasi. Ketika berbicara tentang budaya sebuah organisasi, hal tersebut merujuk pada budaya dominannya, jadi inilah pandangan makro terhadap budaya yang memberikan kepribadian tersendiri dalam organisasi. Subbudaya cenderung berkembang di dalam organisasi besar untuk merefleksikan masalah, situasi, atau pengalaman yang sama yang dihadapi para anggota. Subbudaya mencakup nilai-nilai inti dari budaya dominan ditambah nilai-nilai tambahan yang unik.
Jika organisasi tidak memiliki budaya dominan dan hanya tersusun atas banyak subbudaya, nilai budaya organisasi sebagai sebuah variabel independen akan berkurang secara signifikan karena tidak akan ada keseragaman penafsiran mengenai apa yang merupakan perilaku semestinya dan perilaku yang tidak semestinya. Aspek makna bersama dari budaya inilah yang menjadikannya sebagai alat potensial untuk menuntun dan membentuk perilaku. Itulah yang memungkinkan seseorang untuk mengatakan, misalnya, bahwa budaya Microsoft menghargai keagresifan dan pengambilan risiko dan selanjutnya menggunakan informasi tersebut untuk lebih memahami perilaku dari para eksekutif dan karyawan Microsoft. Tetapi, kenyataan yang tidak dapat diabaikan adalah banyak organisasi juga memiliki berbagai subbudaya yang bisa memengaruhi perilaku anggotanya.
E.     Ciri-ciri Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:
  • Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko
  • Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail
  • Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
  • Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu
  • Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.
  • Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
  • Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.

Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu, bagaimana urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota berperilaku (Robbins, 1996 : 289)
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Budaya organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait seperti diatas.
Substansi atau akar budaya organisasi adalah karakteristik inti yang mengindikasikan ciri-ciri, sifat-sifat, unsur-unsur, atau elemen-elemen yang melekat pada budaya organisasi.Budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi atau dengan kata lain, budaya adalah sebuah sistem makna bersama. Karena itu, harapan yang dibangun dari sini adalah bahwa individu-individu yang memiliki latar belakang yang berbeda atau berada di tingkatan yang tidak sama dalam organisasi akan memahami budaya organisasi dengan pengertian yang serupa.




DAFTAR PUSTAKA

Torang Syamsir. 2014. Organisasi dan Manajemen. Bandung: Alfabeta, cv
Tika, Moh. Pabundu. 2010. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Bumi Aksara
http://www.sarjanaku.com/2012/07/pengertian-budaya-organisasi-definisi.html
http://www.psychologymania.com/2013/01/indikator-budaya-organisasi.html

POWER POINT jika di perlukan, Download gratis (https://drive.google.com/open?id=1OB0MlzTNM9lfWr0N5eDTw52AmCfqXnkf)


Comments

Popular posts from this blog

Makalah Sosiologi Budaya (Penelitian Suku Osing)

Makalah Industri, Masyarakat, dan Politik